Bhinneka Tunggal Ika PKn

   

Bhineka Tunggal Ika: Arti dan Maknanya

ANTARA/Yogi Rachman
Gapura replika burung Garuda Pancasila di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Sabtu (17/8/2019).
Penulis: Ari Welianto
 | 
Editor: Nibras Nada Nailufar
KOMPAS.com - Bhineka Tunggal Ika adalah berbeda-beda tetap satu jua. Itu menjadi semboyan bangsa Indonesia dan tertulis pada lambang negara Garuda Pancasila.
Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki sekitar 17.000 pulau dan keberagaman suku, adat istiadat, bahasa, ras dan kebudayaan. Meski sangat beragam, bangsa Indonesia adalah satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan.

Sejarah Bhineka Tunggal Ika

Diambil dari arsip resmi Kementerian Hukum dan HAM, Bhineka Tunggal Ikan berasal dari bahasa Jawa Kuno yang diambil dari kitab atau kakawin Sutasoma karangan Empu Tantular pada masa Kerajaan Majapahit sekitar abad ke-14 M.
Bhineka artinya beragam atauk beraneka. Tunggal artinya satu dan Ika artinya itu.
Santoso, Soewito Sutasoma dalam buku, A Study in Old Javanese Wajrayana (1975), menjelaskan semboyan Indonesia ini tidaklah tanpa sebab.
Kitab kakawin ini mengajarkan toleransi antar agama. Terutama antar agama Hindu-Siwa dan Buddha.
Artinya secara harfiah Bhineka Tunggal Ika menjadi beraneka satu itu. Maknanya, meski beranekaragam tapi tetap satu jua.

Makna Bhineka Tunggal Ika

Semboyan Bhineka Tunggal Ika ini menggambarkan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang terdiri dari beraneka ragam suku, budaya, ras, agama dan bahasa.
Gina Lestari dalam jurnal Bhineka Tunggal Ika: Khasanah Multikultural Indonesia di Tengah Kehidupan Sara (2015), mengatakan pluralitas dan heterogenitas yang tercermin pada masyarakat Indonesia diikat dalam prinsip persatuan dan kesatuan bangsa yang kita kenal dengan semboyan “Bhinneka Tunggal Ika”.
Ini mengandung makna meskipun Indonesia berbhinneka, tetapi terintegrasi dalam kesatuan. Ini merupakan sebuah keunikan tersendiri bagi bangsa Indonesia yang bersatu dalam suatu
kekuatan dan kerukunan beragama, berbangsa dan bernegara yang harus diinsafi secara sadar.
Dilansir dari Kompas.com (29/3/2018), Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersyukur jika Indonesia negara yang kaya akan suku dan agama bisa mempertahankan dan memelihara kesatuan.
Indonesia yang kaya akan perbedaan dan mampu menjaganya dalam persatuan menjadi inspirasi bagi negara-negara lain di dunia dalam menjaga persatuan.
"Indonesia memiliki 714 suku dan maampu terpelihara dalam persatuan. Sementara beberapa negara lain tidak mampu memeliharaan perbedaan ini meski jumlah suku tidak sebanyak di Indonesia," ujar dia.
Berkat perjuangan para pahlawan, para syuhada para ulama Indonesia bisa menjadi bangsa yang kokoh. Sejak awal berdiri, Indonesia adalah bangsa yang sangat bhineka. Sangat beragam, sangat majemuk.
Baca berikutnya
Dapatkan Smartphone dan Voucher Belanja dengan #JernihBerkomentar di artikel ini! *S&K berlaku



TERPOPULER
KOMENTAR 
Dapatkan Smartphone dan Voucher Belanja dengan #JernihBerkomentar dibawah ini! *S&K berlaku

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tapak suci

Artikel PJOK bola voli